Air adalah kebutuhan utama dan penentu keberhasilan dalam budidaya ikan. Selain jumlahnya harus mencukupi, kualitas yang baik menghasilkan output yang baik pula.
Parameter yang biasa digunakan untuk menentukan kualitas air adalah kadar oksigen, temperatur, derajat keasaman, kandungan amonia dan kekeruhan air. Kualitas air yang diperlukan berbeda untuk setiap jenis ikan. Seperti lele yang relatif tahan dengan kualitas air yang buruk.
Kadar Oksigen
Kadar oksigen untuk memperoleh hasil produksi optimal adalah diatas 5 ppm. Apabila kadar oksigen kurang dari 5 ppm, ikan akan berkurang nafsu makannya dan pertumbuhannya terhenti. Untuk meningkatkan kadar oksigen dapat digunakan aerator atau mengalirkan air secara terus menerus.
Temperatur
Secara umum suhu air 25-32 0 C baik untuk budidaya ikan. Pada suhu rendah nafsu makan ikan akan turun yang mengakibatkan pertumbuhan ikan terganggu. Pada suhu tinggi ikan akan menunjukkan gejala kekurangan oksigen. Perubahan suhu secara tiba-tiba mengakibatkan ikan stress yang dapat mengakibatkan kematin.
Derajat Keasaman
Derajat keasaman (pH) yang baik untuk budidaya ikan adalah 5.5-9.0. Meskipun ikan masih dapat bertahan di luar kisaran pH tersebut namun produksi yang dihasilkan rendah.
Jika pH terlalu rendah dapat dinaikkan dengan menggunakan kapur pertanian (CaCO3).
Kekeruhan
Kekeruhan melindungi ikan dari serangan predator. Selain itu kekeruhan dapat mempengaruhi pernafasan dan nafsu makan ikan. Kekeruhan 30-40 cm baik untuk budidaya ikan.
Kadar Amonia
Amonia bersifat racun bagi ikan. Amonia dihasilkan dari sekresi/ kotoran ikan. Kadar amonia optimum untuk budidaya ikan adalah dibawah 1,4 ppm. Cara untuk menurunkan kadar amonia dalam air adalah dengan mengganti air sebagian atau seluruhnya atau dengan cara filterisasi.
Informasi tentang ikan dapat di lihat disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar